Review Sang Alkemis -- Setiap manusia memiliki mimpi yang ingin diraih. Mimpi itu sejatinya sudah dirangkai sejak kecil, seperti ingin menjadi seorang dokter, polisi, tentara, dan bahkan presiden.
Namun, semakin bertambahnya usia, mimpi yang dulu telah dirangkai indah perlahan-lahan semakin memudar. Rasa tidak percaya diri, insecure, merasa tidak mampu, atau bahkan merasa bahwa mimpi tersebut hanya ilusi indah yang tidak mungkin dapat diwujudkan.
Ada banyak pemimpi yang pada akhirnya memilih menyerah dan berhenti untuk mewujudkannya. Saat aku masih duduk di bangku sekolah, aku kerap berpikir, "Kenapa banyak sekali orang dewasa yang memilih menyerah akan hidup? Apakah pikiran mereka memang sedangkal itu?"
Namun, saat ini, di usiaku yang sudah beranjak dewasa aku bisa memahami bahwa proses yang dialami untuk menggapai sebuah mimpi itu tidaklah mudah. Ada banyak tangis yang terbuang, ada banyak lelah yang harus dilewati, dan bahkan rasa sakit dan juga kecewa sudah menjadi teman akrab di dalam proses itu.
Bagaimana proses dalam meraih mimpi inilah yang ingin disampaikan oleh Paulo Coelho. Melalui petualangan Santiago, anak laki-laki Spanyol, kita dapat melihat bagaimana perjuangannya dalam mendapatkan harta karun. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dan hal-hal mengenai kebijaksanaan yang dapat dijadikan pedoman hidup.
Sinopsis Novel Sang Alkemis
Setiap beberapa puluh tahun, muncul sebuah buku yang mengubah hidup para pembacanya selamanya. Novel Paulo Coelho yang memikat ini telah memberikan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kisah yang sangat sederhana, namun menyimpan kebijaksanaan penuh makna, tentang anak gembala bernama Santiago yang berkelana dari rumahnya di Spanyol ke padang pasir Mesir untuk mencari harta karun terpendam di Piramida-Piramida. Di perjalanan dia bertemu seorang perempuan Gipsi, seorang lelaki mengaku dirinya Raja, dan seorang alkemis--semuanya menunjukkan jalan kepada Santiago untuk menuju harta karunnya.
Tak ada yang tahu isi harta karun itu, atau apakah Santiago akan berhasil mengatasi rintangan-rintangan sepanjang jalan. Namun perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta di dalam diri.
Kaya, menggugah, dan sangat manusiawi, kisah Santiago menunjukkan kekuatan mimpi-mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita.
Review Novel Sang Alkemis
Kisah Sang Alkemis dimulai dari petualangan Santiago menjadi seorang gembala. Selama menjadi seorang gembala, anak itu sudah memiliki banyak pengalaman tentang merawat domba-dombanya. Adakalanya Santiago mengajak para dombanya bercerita tentang buku-buku yang dibacanya.
Walaupun menjadi seorang gembala, Santiago paham cara membaca. Dia juga tekun dalam bekerja, dan tidak mudah patah semangat dalam hidup, ini bisa dilihat dari bagaimana cara Santiago merawat domba-dombanya yang banyak dengan baik.
Suatu waktu, Santiago dihampiri oleh seorang lelaki yang mengaku dirinya Raja. Raja tersebut menyampaikan kepada Santiago bahwa ada harta karun yang tersimpan di Piramida. Untuk mendapatkan harta karun tersebut Santiago harus menjual domba-dombanya agar memiliki ongkos selama perjalanan ke sana.
Namun sayangnya di tangah perjalanan Santiago ditipu dan seluruh uangnya dicuri oleh seorang kenalan baru. Rasanya anak itu ingin segera menyerah dan kembali ke kampung halaman. Hidup di tempat baru kerap membuat seseorang cemas dan khawatir. Dunia baru yang ditemui Santiago sangat berbeda dari yang pernah dijalaninya. Tidak ada lagi padang rumput, dan tidak ada lagi domba-domba yang harus dikawal.
Bahasa dan cara hidup yang berbeda seharusnya dapat menjadi modal bagi Santiago untuk pulang ke kampung halaman. Namun, dia ingin mendengar kata hatinya. Dia tidak ingin menyerah begitu saja. Walaupun harus pulang ke kampung halaman Santiago harus punya uang untuk ongkos pulang.
Berbekal dengan keterampilan dan semangat menjalani hidup, Santiago bekerja di toko kristal. Dia bertugas untuk membersihkan gelas-gelas kristal di toko yang sepi pengunjung. Tidak butuh waktu lama, Santiago sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan, cara kerja, dan juga bahasa yang digunakan.
Melalui kata hatinya, Santiago mulai merangkai mimpinya kembali. Dia ingin mencari harta karun itu kembali, dengan tekad yang semakin kuat.
Alur hidup yang dijalani Santiago memanglah tidak mudah. Ada banyak kegagalan yang harus dihadapinya, dan tantangan yang harus dilaluinya pun tidak mudah. Lelah, pesimis, dan rasa ingin menyerah adalah hal yang wajar untuk dirasakan setiap manusia. Namun, tetaplah berjuang untuk meraih mimpi tersebut.
Seperti di dalam novel ini, Santiago tidak hanya mengalami satu, dua dan tiga kali kegagalan dalam prosesnya. Dia terus mengalami kegagalan dan bahkan tidak jarang dia merasa takut bahwa semua yang dilaluinya akan berakhir sia-sia saja.
Namun dia tetap berfokus pada mimpinya, pada impiannya. Dengan begitu, mimpi tersebut dapat terwujud dan berbuah manis.
Melalui novel ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk memahami bagaimana proses dalam kehidupan. Tidak selalu manis, bahkan kerap selalu pahit. Namun, dengan berbekal harapan dan kepercayaan, kita tidak boleh menyerah di tengah jalan. Terus berjuang, melangkah satu per satu, dan mimpi itu akan terwujud.
Proses yang dilalui tidaklah selalu mudah, dan tidak jarang membuat kita sedih. Buku ini juga ingin menyiratkan bahwa untuk selalu menikmati setiap prosesnya dan carilah kebahagiaan.
"Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air di sendokmu." hal.51
Selain berfokus untuk merealisasikan mimpi, penulis juga ingin menyampaikan kepada pembaca untuk mengetahui dengan pasti apa yang kita inginkan. Dengan begitu, tujuan kita menjadi lebih jelas dalam hidup.
Tujuan hidup membuat diri menjadi lebih bermakna dan membangun semangat. Kita juga bisa memiliki alasan untuk terus bertahan hidup.
Novel ini punya banyak sekali pelajaran hidup yang bijaksana. Kisahnya yang menarik, dan tema yang diambil masih relate dengan keadaan saat ini, yaitu berjuang dalam proses kehidupan.
Konflik yang dimiliki novel ini tidak kompleks. Gaya bahasanya yang ringan dan menarik, cocok dibaca oleh setiap orang, baik orang dewasa maupun remaja. Ada banyak pesan moral yang dapat diambil dan dijadikan pembelajaran.
Melalui buku ini, penulis ingin menyampaikan bahwa teruslah bermimpi, teruslah berjuang dalam proses itu, dan nikmatilah setiap prosesnya agar merasa bahagia.
Sekian teman baca.