Rabu, 17 April 2024

Review Novel Sang Alkemis karya Paulo Coelho




 

Review Sang Alkemis -- Setiap manusia memiliki mimpi yang ingin diraih. Mimpi itu sejatinya sudah dirangkai sejak kecil, seperti ingin menjadi seorang dokter, polisi, tentara, dan bahkan presiden.

Namun, semakin bertambahnya usia, mimpi yang dulu telah dirangkai indah perlahan-lahan semakin memudar. Rasa tidak percaya diri, insecure, merasa tidak mampu, atau bahkan merasa bahwa mimpi tersebut hanya ilusi indah yang tidak mungkin dapat diwujudkan.

Ada banyak pemimpi yang pada akhirnya memilih menyerah dan berhenti untuk mewujudkannya. Saat aku masih duduk di bangku sekolah, aku kerap berpikir, "Kenapa banyak sekali orang dewasa yang memilih menyerah akan hidup? Apakah pikiran mereka memang sedangkal itu?"

Namun, saat ini, di usiaku yang sudah beranjak dewasa aku bisa memahami bahwa proses yang dialami untuk menggapai sebuah mimpi itu tidaklah mudah. Ada banyak tangis yang terbuang, ada banyak lelah yang harus dilewati, dan bahkan rasa sakit dan juga kecewa sudah menjadi teman akrab di dalam proses itu.

Bagaimana proses dalam meraih mimpi inilah yang ingin disampaikan oleh Paulo Coelho. Melalui petualangan Santiago, anak laki-laki Spanyol, kita dapat melihat bagaimana perjuangannya dalam mendapatkan harta karun. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dan hal-hal mengenai kebijaksanaan yang dapat dijadikan pedoman hidup. 

Sinopsis Novel Sang Alkemis

Setiap beberapa puluh tahun, muncul sebuah buku yang mengubah hidup para pembacanya selamanya. Novel Paulo Coelho yang memikat ini telah memberikan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kisah yang sangat sederhana, namun menyimpan kebijaksanaan penuh makna, tentang anak gembala bernama Santiago yang berkelana dari rumahnya di Spanyol ke padang pasir Mesir untuk mencari harta karun terpendam di Piramida-Piramida. Di perjalanan dia bertemu seorang perempuan Gipsi, seorang lelaki mengaku dirinya Raja, dan seorang alkemis--semuanya menunjukkan jalan kepada Santiago untuk menuju harta karunnya.

Tak ada yang tahu isi harta karun itu, atau apakah Santiago akan berhasil mengatasi rintangan-rintangan sepanjang jalan. Namun perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta di dalam diri.

Kaya, menggugah, dan sangat manusiawi, kisah Santiago menunjukkan kekuatan mimpi-mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita. 

Review Novel Sang Alkemis

Kisah Sang Alkemis dimulai dari petualangan Santiago menjadi seorang gembala. Selama menjadi seorang gembala, anak itu sudah memiliki banyak pengalaman tentang merawat domba-dombanya. Adakalanya Santiago mengajak para dombanya bercerita tentang buku-buku yang dibacanya. 

Walaupun menjadi seorang gembala, Santiago paham cara membaca. Dia juga tekun dalam bekerja, dan tidak mudah patah semangat dalam hidup, ini bisa dilihat dari bagaimana cara Santiago merawat domba-dombanya yang banyak dengan baik. 

Suatu waktu, Santiago dihampiri oleh seorang lelaki yang mengaku dirinya Raja. Raja tersebut menyampaikan kepada Santiago bahwa ada harta karun yang tersimpan di Piramida. Untuk mendapatkan harta karun tersebut Santiago harus menjual domba-dombanya agar memiliki ongkos selama perjalanan ke sana.

Namun sayangnya di tangah perjalanan Santiago ditipu dan seluruh uangnya dicuri oleh seorang kenalan baru. Rasanya anak itu ingin segera menyerah dan kembali ke kampung halaman. Hidup di tempat baru kerap membuat seseorang cemas dan khawatir. Dunia baru yang ditemui Santiago sangat berbeda dari yang pernah dijalaninya. Tidak ada lagi padang rumput, dan tidak ada lagi domba-domba yang harus dikawal.

Bahasa dan cara hidup yang berbeda seharusnya dapat menjadi modal bagi Santiago untuk pulang ke kampung halaman. Namun, dia ingin mendengar kata hatinya. Dia tidak ingin menyerah begitu saja. Walaupun harus pulang ke kampung halaman Santiago harus punya uang untuk ongkos pulang.

Berbekal dengan keterampilan dan semangat menjalani hidup, Santiago bekerja di toko kristal. Dia bertugas untuk membersihkan gelas-gelas kristal di toko yang sepi pengunjung. Tidak butuh waktu lama, Santiago sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan, cara kerja, dan juga bahasa yang digunakan.

Melalui kata hatinya, Santiago mulai merangkai mimpinya kembali. Dia ingin mencari harta karun itu kembali, dengan tekad yang semakin kuat. 

Alur hidup yang dijalani Santiago memanglah tidak mudah. Ada banyak kegagalan yang harus dihadapinya, dan tantangan yang harus dilaluinya pun tidak mudah. Lelah, pesimis, dan rasa ingin menyerah adalah hal yang wajar untuk dirasakan setiap manusia. Namun, tetaplah berjuang untuk meraih mimpi tersebut.

Seperti di dalam novel ini, Santiago tidak hanya mengalami satu, dua dan tiga kali kegagalan dalam prosesnya. Dia terus mengalami kegagalan dan bahkan tidak jarang dia merasa takut bahwa semua yang dilaluinya akan berakhir sia-sia saja. 

Namun dia tetap berfokus pada mimpinya, pada impiannya. Dengan begitu, mimpi tersebut dapat terwujud dan berbuah manis.

Melalui novel ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk memahami bagaimana proses dalam kehidupan. Tidak selalu manis, bahkan kerap selalu pahit. Namun, dengan berbekal harapan dan kepercayaan, kita tidak boleh menyerah di tengah jalan. Terus berjuang, melangkah satu per satu, dan mimpi itu akan terwujud. 

Proses yang dilalui tidaklah selalu mudah, dan tidak jarang membuat kita sedih. Buku ini juga ingin menyiratkan bahwa untuk selalu menikmati setiap prosesnya dan carilah kebahagiaan.

"Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air di sendokmu." hal.51

Selain berfokus untuk merealisasikan mimpi, penulis juga ingin menyampaikan kepada pembaca untuk mengetahui dengan pasti apa yang kita inginkan. Dengan begitu, tujuan kita menjadi lebih jelas dalam hidup. 

Tujuan hidup membuat diri menjadi lebih bermakna dan membangun semangat. Kita juga bisa memiliki alasan untuk terus bertahan hidup. 

Novel ini punya banyak sekali pelajaran hidup yang bijaksana. Kisahnya yang menarik, dan tema yang diambil masih relate dengan keadaan saat ini, yaitu berjuang dalam proses kehidupan. 

Konflik yang dimiliki novel ini tidak kompleks. Gaya bahasanya yang ringan dan menarik, cocok dibaca oleh setiap orang, baik orang dewasa maupun remaja. Ada banyak pesan moral yang dapat diambil dan dijadikan pembelajaran.

Melalui buku ini, penulis ingin menyampaikan bahwa teruslah bermimpi, teruslah berjuang dalam proses itu, dan nikmatilah setiap prosesnya agar merasa bahagia.

Sekian teman baca.





Senin, 14 Februari 2022

Review OURS - Adrindia Ryandisza

 


Konflik yang diangkat di dalam novel Ours cukup sensitif. Jadi, pastikan bahwa kamu ada di dalam kondisi stabil dan pikiran tenang. Karena dengan begitu, pembaca bisa lebih berpikiran terbuka dalam mengambil sikap tentang apa yang dirasakan dan dialami Prita juga Andi. 

"Childfree" tidak bisa diputuskan dalam satu sampai dua minggu saja, tetapi harus ada pemikiran yang matang. Selain itu, kita tidak bisa memutuskan untuk memilih "childfree" karena terikut arus atau omongan orang. Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan pernikahan itu tidak mudah sama sekali, maka dari itu penting bagi pasangan yang menikah untuk terbuka dengan prinsip, rencana ke depannya, dan apa yang mereka alami sebelum memutuskan untuk menikah.

Ketika membaca ini, rasanya aku ikut bersyukur karena Prita berjodoh dengan Andi. Pembaca akan diajak untuk mengenal Prita dan masa lalunya. Apa yang dialami Prita tergolong berat dan menyakitkan. Dan apa yang diputuskan Andi bisa dikatakan adalah solusi terbaik versi dirinya yang sudah diputuskan dengan pikiran matang.


Konflik yang diambil dengan dekat masyarakat

Novel dengan tema marriage life ini sudah banyak diambil oleh banyak penulis. Dalam novel Ours ini, penulis turut menggambarkan bagaimana kehidupan seseorang setelah menikah, seperti orangtua yang turut membantu anaknya mengurus anak (cucunya), sebagian orang yang menganggap tujuan menikah adalah memiliki anak, perempuan 'wajib' punya anak dan melahirkan, pernikahan yang tidak menghasilkan anak setelah menikah beberapa tahun berarti 'perempuanlah yang gagal'. Duh, detail banget ya?

Untuk aku yang belum menikah, aku ingin menjadikan novel ini sebagai pelajaran dasar untuk memutuskan kapan dan dengan siapa aku bisa menikah, bagaimana cara menjalani kehidupan pernikahan supaya tidak ada penyesalan di akhir.


SINOPSIS NOVEL

Menurutmu, mempunyai anak itu pilihan atau keharusan?

Latar belakang keluarga yang berbeda tak lantas membuat Prita dan Andi berdebat panjang saat diskusi tentang anak. Sebelum menikah, mereka sudah bersepakatan untuk hidup tenang dan damai berdua saja sampai tua. Mereka bahagia.

Sayangnya, prinsip mereka dianggap melenceng oleh keluarga Andi yang konservatif. Prita dianggap melawan kodrat. Beberapa perkataan dan perilaku anggota keluarga Andi membuat pasangan itu mengelus dada.

Situasi di sekitat mereka semakin mengancam. Kenzo, rekan kerja Prita, mulai terang-terangan mendekatinya. Belum lagi ibu yang menelantarkan Prita sejak kecil, tiba-tiba menutut perhatiannya. Kedai kopi yang terancam bangkrut pun menguras pikiran Andi.

Kedua tidak ingat lagi cara berbahagia. Komunikasi di antara mereka mulai terhambat. Namun, rumah tangga mereka terasa begitu riuh karena mulai terdengar suara-suara orang lain. Kehidupan Prita dan Andi pun tak lagi hanya milik mereka berdua.


Identitas Novel

Judul             : Ours

Penulis          : Adrindia Ryandisza

Penyunting    : Nonie Pahmi

Perancang Sampul    : @desaingedang

Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2021

Tebal            : 208 halaman

ISBN            : 978-602-06-5631-1


Review Ours

Ilustrasi dari pasangan menikah yang sedang chillin di ranjang, seperti sedang berbagi cerita dan dihiasi dengan warna biru yang hangat menggambarkan hubungan Prita dan Andi yang mengandalkan komunikasi untuk memulai hubungan dan menjaga hubungan agar tetap harmonis. Hubungan pernikahan tentu saja tidak mudah, maka dari penting bagi sepasang suami istri untuk tetap membangun komunikasi agar apa yang mereka lalui dalam kehidupan pernikahan bisa lebih mudah. Karena nyatanya, banyak sekali pernikahan yang gagal dikarenakan kurangnya komunikasi dan berakhir salah paham.

Setelah membaca sinopsis, pembaca akan tahu bahwa konflik novel ini cukup sensitif dan lumayan berat. Pasangan yang menganut prinsip childfree memang mayoritas mendapatkan pandangan negatif karena dianggap berbeda. Pasangan suami istri yang memutuskan untuk tidak memiliki anak tentu saja membuat orang-orang bertanya. Mengapa mengambil pilihan tersebut? Namun, sayangnya tidak semua orang memberikan respon ingin seperti itu. Sebagian masyarakat masih senang menilai, memberikan judge yang berlebihan, dan berakhir menyakiti pasangan suami istri tersebut.

Jika kamu membaca novel ini, kamu akan tahu alasan mengapa Prita dan Andi mengambil keputusan tersebut. Ketika membaca ini, aku berusaha untuk bisa berpikir netral dan aku bisa memahami bahwa keputusan mereka ada benarnya. Dengan apa yang sudah Prita lewati dan alami serta kecemasan dan kegundahan Andi terhadap masa yang akan datang bisa dijadikan poin penting mengapa keputusan tersebut bisa dilakukan.

Pernikahan yang Prita dan Andi jalani bukannya manis seperti madu setiap harinya. Mereka juga mengalami masalah kecil, tapi mereka menyiratkan bahwa dengan adanya komunikasi dua arah, semua akan baik-baik saja. Nah, pembaca juga dapat melihat apa yang terjadi pada Prita dan Andi ketika mereka mulai tidak terbuka, tidak mengandalkan komunikasi dua arah, maka yang terjadi adalah pertengkaran. Jujur saja, ketika baca di bagian ini aku merasa deg-degan dengan apa yang akan mereka putuskan selanjutnya. Apalagi dengan adanya perlakuan campur tangan Ibu Andi yang tipikal mertua yang suka ikut campur dan Kakak Andi yang cuma bisa berkomentar, mengeluh, dan sok dalam menilai.

Kehidupan Kakak Andi juga bisa dijadikan pertimbangan oleh para pembaca yang sudah menikah maupu  akan menikah. Dari kehidupan Kakak Andi, bisa dilihat bahwa untuk memiliki anak, orangtua harus menyiapkan diri, baik dari segi mental, fisik dan finansial. Jangan sampai mengandalkan orangtua lagi untuk mengurus anak yang sudah dilahirkan.

Gaya penulis bercerita asik dan ringan membuat cerita ini jadi asik buat dibaca. Selain itu, pesan yang ingin disampaikan penulis juga ditulis dengan baik, sehingga aku merasa tidak digurui.

Dari novel ini, bisa dikatakan bahwa Kak Adri ingin menyampaikan bahwa ada baiknya kita tidak menghakimi prinsip dan keputusan orang lain. Jangan terlalu ikut campur dengan kehidupan orang lain, apalagi sampai ingin mengatur yang bukan ranahmu lagi. Dan apabila ingin pernikahan bisa berlangsung dengan bahagia dan rukun, ada baiknya sepasang suami istri membangun komunikasi yang bagus dan tidak mengajak orang lain dalam mengatasi permasalahan, karena pernikahan terdiri dari dua orang yang menikah dan mengucap janji pernikahan. 


Penutup

Setelah membaca novel ini, rasanya pembaca yang sudah menikah maupun yang akan menikah harus membaca ini. Novel ini mengajak pembaca untuk mengenal situasi pernikahan yang harmonis dan situasi pernikahan yang mulai mendengarkan suara-suara orang lain dalam mengambil keputusan.

Selain itu, konflik pernikahan Prita dan Andi relate dan dekat dengan lingkungan masyarakat, sehingga pembaca akan merasa dekat. Untuk emosi yang ingin dibangun penulis, aku bisa merasakannya. Novel Ours jatuhnya buat aku gemas dengan sikap Ibu Andi dan kakaknya. Gemas dan kesal lebih tepatnya. 

Overall aku suka dengan ceritanya. Buat kamu yang sudah menikah, orangtua, akan segera menikah cocok baca ini. Pesan yang ingin disampaikan cukup mendalam dan bisa dimengerti dengan baik. 


Kutipan - Kutipan

"Kita tidak bisa mengendalikan orang, tapi kita bisa mengendalikan diri. Ya, dengan tidak usah didengar itu." (halaman 85)

"Pada umumnya, orang akan mengira istri bekerja untuk menyokong finansial yang tidak memadai, dibandingkan berpikir bahwa istri bekerja karena menyukai pekerjaannya dan ingin mengejar ambisi. Orang menganggap seorang suami tidak bisa diandalkan jika istrinya juga mencari nafkah. Seolaj-olah kedudukan suami akan menjadi rendah. Padahal, Andi percaya bahwa posisi suami dan istri setara; tidak ada yang lebih rendah, tidak ada yang lebih tinggi." (halaman 113)

"Seorang anak adalah makhluk bernyawa dan berperasaan, tidak seharusnya dijadikan taruhan untuk melihat apakah dirinya bisa menjadi ibu yang baik ataupun tidak." (halaman 131)

"Gue rasa lo itu punya prinsip. Itu harusnya bagus. Jadi, lo kagak bakal kepengaruh kata-kata orang juga. Dan suami-istri itu harus punya prinsip yang sama." (halaman 174)



Rabu, 09 Februari 2022

Review Happiness Battle - Joo Youngha



Jika kamu ingin membaca novel Happiness Battle pastikan kamu sedang ada di waktu senggang dan tidak memiliki deadline dalam tempo dekat. Bukan ingin berlebihan, tetapi ketika kamu membaca novel ini di bagian pertama, buatku pribadi aku merasa "hanyut" dengan misteri yang ingin diungkapkan. Rasanya sulit untuk meninggalkan buku ini, karena pembaca seperti tidak diberikan istirahat untuk mendapatkan clue baru yang mendekati jawaban dari misteri ini.

Bukan artinya novel ini buruk karena punya banyak clue. Justru bagiku novel ini asik banget dan membaca novel ini aku rasanya seperti sedang nonton drama korea "Sky Castle" yang mana memiliki nuansa dan permasalahan yang hampir sama dengan konflik novel Happiness Battle ini.

Apa yang membuat novel ini memiliki nuansa yang sama dengan drama Sky Castle?  

Tokoh yang terlibat dalam novel Happiness Battle dengan drama Sky Castle berasal dari keluarga kaya raya yang tinggal di perumahan elite, jika dilihat dari luar mereka adalah keluarga sempurna yang tidak memiliki cacat (kegagalan), dan selalu berusaha untuk terlihat sempurna, walaupun harus menggunakan cara apapun.

Novel ini akan dihadapkan dengan ambisi yang mengerikan, pengkhianatan, persahabatan, pelecehan, sandiwara, dan persahabatan. Untuk aku yang terbiasa membaca novel romance, aku sangat suka novel ini. Biasanya aku akan merasa kesulitan ketika baca novel dengan unsur misteri yang harus dipecahkan, apalagi ditambah konflik yang cukup berat. Namun, aku enjoy dengan ceritanya. Jadi aku mau merekomendasikan novel ini untuk kamu baca.

 

Sinopsis Novel Happiness Battle

Sepasang suami istri ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Apartemen High Prestige supermewah di Gangnam. Sang suami, Kang Do-joon, ditikam di punggung, sementara istrinya, Oh Yoo-jin, ditemukan tewas dalam posisi bergelantungan di pagar balkon. Ketika Jang Mi-ho mendengar tentang kematian Oh Yoo-jin, sahabat baiknya semasa SMA, ia pun terdorong untuk menyelidiki sendiri kasus aneh itu.

Mi-ho berhasil mengetahui bahwa Yoo-jin dan beberapa ibu TK terlibat "perang kebahagiaan" di media sosial, di mana mereka berlomba-lomba memposting foto untuk memamerkan diri bahwa mereka adalah orang yang paling bahagia, karena memiliki suami paling penyayang, barang paling mewah, dan anak paling pintar. Polisi secara resmi menyatakan bahwa Oh Yoo-jin bunuh diri setelah menikam suaminya, tetapi Mi-ho curiga bahwa alasan kematian Yoo-jin berhubungan dengan "perang kebahagiaan" ini.

Juga berhubungan dengan USB misterius yang sepertinya diburu semua orang.

Namun, apakah kasus ini juga berhubungan dengan trauma dari masa SMA tujuh belas tahun yang lalu?

 

Identitas Novel

Judul                     : Happiness Battle

Penulis                  : Joo Youngha

Alih Bahasa           : Iingliana

Editor                     : Juliana Tan

Ilustrator Sampul  : Martin Dima

Tebal                     : 296 halaman

Penerbit                 : Gramedia Pustaka Utama

ISBN                     : 9786020658001

 

Review Happiness Battle

Awalnya aku tidak mau berekspetasi tinggi dengan novel Happiness Battle ini, karena biasanya novel terjemahan memiliki bahasa yang cukup kaku dan sulit untuk dimengerti untuk pembaca yang belum terbiasa baca novel terjemahan. Ditambah lagi dengan konflik yang cukup berat, untuk awal baca aku hanya ingin mencoba baca beberapa halaman saja, tetapi nyatanya aku malah keterusan baca. Aku suka dengan terjemahannya yang mudah dipahami dan asik untuk dibaca.

Selain suka dengan terjemahan novelnya, aku juga suka dengan ilustrasi sampulnya. Perpaduan warnanya manis dan menggambarkan isi novel ini. Pada sisi kiri sampul diberikan warna biru muda dengan perpaduan warna putih dan cream yang menggambarkan suasana cerah dan menyenangkan. Pada sisi kanan sampul diberikan warna biru gelap dengan perpaduan warna hitam serta burung yang sedang menatap ke langit, menggambarkan nuansa suram dan hampa. 

Ilustrasi sampul menggambarkan secara sekilas apa yang dialami setiap tokoh novel ini. Yang terlihat bahagia belum tentu benar-benar bahagia.

Novel ini memiliki banyak tokoh dengan nama yang sulit untuk dihapal. Jika kamu belum terbiasa dengan nama orang Korea, kamu akan kesulitan karena pelafalan namanya yang belum terbiasa diingat. 

Selain membuat penasaran, novel ini juga menyeramkan. Kenapa menyeramkan? Karena apa yang dilakukan penghuni Apartmen High Prestige, terutama Oh Yoo-jin, Jeong-ah, dan Na-yeong untuk pamer kebahagiaan di media sosial itu terlalu berlebihan. Aku rasa itu terlalu berlebihan karena mereka berusaha untuk terlihat sempurna, sehingga berani menyakiti orang lain dan hilang kendali dengan identitas dirinya sendiri. 

Perang kebahagiaan yang dilakukan di media sosial sudah seperti kompor panas yang jika disentuh akan terasa menyakitkan. Kasus yang terdapat di novel ini juga dekat dengan lingkungan kita. Saat ini media sosial sudah seperti makanan yang dikonsumsi setiap orang. Entah mereka memakai media sosial sebagai galeri untuk menyimpan memori, tempat bekerja, tempat memamerkan diri sendiri, maupun media sosial yang berisi akun palsu untuk menebar kebencian.

Bersama dengan Mi-ho, pembaca akan diajak untuk melakukan penyelidikan hanya lewat media sosial. Dengan kata lain, media sosial sudah seperti rekam jejak kehidupan seseorang. Ini poin penting banget sih. Apa yang disebarkan Oh Yoo-jin di media sosialnya semua terlihat bahagia dan sempurna, tetapi kesempurnaan yang dimiliki Yoo-jin menumbuhkan rasa curiga Mi-ho tentang kehidupan sebenarnya Yoo-jin.

Pembaca akan diajak untuk menebak-nebak dengan clue yang diberikan penulis lewat sikap, tindakan, dan kebenaran yang diberikan tokoh-tokoh di novel ini. Membaca ini seperti menjadi seorang detektif dadakan. Tempo cerita ini juga cukup tinggi, yang mana pembaca selalu dibuat penasaran terus menerus.

Adanya plot twist yang buatku itu benar-benar GILA. Sebenarnya penulis sudah diberikan clue, tetapi aku tidak sadar sama sekali. Novel ini ditutup dengan baik. Begitu baik sampai membuatku termenung sendiri di kamar karena nyesek dengan endingnya.

 

Penutup

Selain fokus terhadap misteri pembunuhan sepasang suami istri yang tinggal di Apartmen High Prestige, novel ini juga membahas tentang masa lalu Mi-ho, Yoo-jin, Se-kyeong tujuh belas tahun yang lalu. Persahabatan mereka yang terjalin di masa SMA terasa sempurna karena mereka selalu berusaha untuk saling melengkapi dan bahagia bersama.

Mi-ho yang dituntut untuk selalu mendapat peringkat oleh ibunya. Yoo-jin yang famous dan pendiam yang selalu mendambakan hidupnya untuk segera dewasa dan meninggalkan rumahnya. Se-kyeong yang menjadi korban broken home, orangtuanya yang cerai dengan cara yang tidak baik membuat Se-kyeong tidak mempercayai adanya cinta.

Permasalahan yang mereka alami ketika SMA begitu berat untuk ditanggung, tetapi mereka menjalaninya dengan bahagia karena mereka memiliki sahabat terbaik. Hingga suatu ketika hubungan itu hancur dan mereka tidak berkomunikasi lagi dengan baik.

Jika ditanya apakah ada sisi bahagia yang aku dapat dari novel ini? Ada, aku menemukannya dibagian akhir. Bahagia yang menyesakkan.

Ada pelajaran yang berarti dari novel ini yang menurutku sangat penting yaitu bahagialah karena adanya dirimu sendiri. Kamu tidak perlu membohongi orang lain untuk terlihat bahagia. Kamu bebas untuk mengekspresikan diri kamu sendiri jika ingin. Orang lain tidak perlu tahu masalah kamu, karena mereka tidak akan mengerti, tetapi bukan berarti kamu harus terlihat sempurna sampai kamu lupa untuk membahagiakan dirimu sendiri dengan baik.


Kutipan-Kutipan


“Penyangkalan bisa menghasilkan situasi yang bertolak belakang, berbeda dengan penegasan. Karena itu, semakin sering seseorang berkata bahwa ia tidak sengaja melakukan sesuatu, orang-orang justru akan semakin yakin bahwa ia memang sengaja melakukannya.” (halaman 76)


“Manusia adalah makhluk yang lebih dekat dengan kesedihan daripada kebahagiaan. Kebahagiaan sangat abstrak, sementara kesedihan sangat spesifik.” (halaman 153)


“Banyak sekali orang yang pura-pura merasakan kebahagiaan sempurna di media sosial. Namun, mereka semua tahu tidak ada yang dinamakan kebahagiaan sempurna.” (halaman 154)


“Penderitaan dan kesedihan adalah sesuatu yang pasti dalam hidup. Semua orang memiliki elemen kesedihan dalam hidup, dan oleh karena itu, semua orang pasti tiba-tiba merasa sedih.” (halaman 279)


“Ada luka yang tidak akan pernah sembuh. Ada luka yang harus kautanggung sampai hari kematianmu, sampai kau memejamkan mata, dan sampai kau mengembuskan napas terakhir. Luka seperti itu hanya bisa diterima.” (halaman 289)

 


Review Novel Sang Alkemis karya Paulo Coelho

  Review Sang Alkemis -- Setiap manusia memiliki mimpi yang ingin diraih. Mimpi itu sejatinya sudah dirangkai sejak kecil, seperti ingin men...